Monday, August 8, 2011

ホタルノヒカリ Hotaru no Hikari


Di Jepang, ada istilah ‘himono onna’. Secara harfiah himono berarti ‘ikan kering’ dan onna artinya ‘wanita’. Himono onna maksudnya adalah wanita yang sudah mengering karena sudah lama tidak merasakan cinta. Wanita tipe ini adalah wanita yang ketika tidak bekerja lebih memilih untuk bermalas-malasan dirumah daripada berkencan atau berkumpul bersama teman-temannya. Ketika di rumah, mereka hanya makan dan tidur, suka berbicara sendiri, mengomentari TV dan berbicara dengan binatang.

Amemiya Hotaru, seorang karyawati sebuah perusahaan desain interior terkenal adalah salah satu dari himono onna. Di kantor, Hotaru adalah seorang karyawati yang gesit, efisien dan berpenampilan menarik . Tetapi jika sudah sampai rumah, ia mulai memakai pakaian kebesarannya yaitu kaos dan celana olahraga. Dengan gaya rambut dikuncir seperti samurai, memegang snack di satu tangan dan kaleng bir di tangan yang lain, lalu bermalas-malasan di serambi rumah sambil berseru “ah, rumah adalah yang terbaik”. Saking merasa nyaman di serambi rumahnya, ia bahkan sering tertidur hanya dengan berselimut koran.



Hotaru memiliki bos bernama Takano Seiichi yang biasa ia panggil ‘bucho’ atau ‘manager’. Siapa sangka sang bucho ini adalah anak dari pemilik rumah yang ditempati Hotaru. Yang ia sewa dari seorang pria yang ia temui di bar.

Masalah mulai muncul ketika Bucho yang sedang dalam proses perceraian dengan isterinya kembali kerumah ayahnya. Bucho yang tidak tahu rumahnya sudah disewakan, sangat terkejut begitu mendapati ada orang lain yang menempati rumahnya. Dan lebih terkejut lagi begitu mengetahui bahwa orang itu adalah Amemiya Hotaru. Yang sama sekali berbeda dengan yang biasa ia temui dikantor. Masing-masing merasa paling berhak untuk menempati rumah itu, tetapi karena tidak ada yang mau mengalah, akhirnya mereka memutuskan untuk tinggal bersama. Dengan kesepakatan harus merahasiakan hal ini dari orang lain, tidak boleh mengintip bila yang lain sedang mandi, serta tidak boleh membuka bingkisan, membaca surat-sms atau email satu sama lain.

Sifat mereka yang betolak belakang awalnya selalu menjadi masalah. Bucho yang perfeksionis, biasa hidup teratur dan rapih keberatan pada kebiasaan Hotaru yang suka sembarangan. Gimana nggak, ia bisa seenaknya gantung jemuran di dalam rumah, barang-barang dan bekas makanan berserakan, minum langsung dari kaleng tanpa menggunakan gelas. Tapi lama kelamaan Bucho mulai terbiasa dengan Hotaru yang walaupun di kantor cekatan dan percaya diri, tapi sebenarnya polos, lugu, kekanakan dan... berantakan. Mereka punya kebiasaan untuk berbincang-bincang sambil minum bir di serambi sepulang kerja melepas lelah. Bucho punya panggilan untuk Hotaru, yaitu ‘ahomiya’ karena ia sering melakukan hal bodoh dan konyol.



Ketika Hotaru jatuh cinta pada Teshima Makoto, rekan kerjanya yang baru kembali dari London, ia selalu meminta saran dari Bucho yang selalu mendukungnya dan selalu siap memberikan bantuan. Seperti ketika Hotaru tidak berani memberikan kliping yang sudah dibuatnya semalaman untuk membantu Makoto, Bucho rela mengantarkannya untuk Makoto walaupun tengah terjadi badai. Juga ketika Bucho mengunci Hotaru diruang meeting bersama Makoto (sampai dua kali!) hanya agar Hotaru mengungkapkan perasaannya pada Makoto.

Makoto sendiri sebenarnya juga menyukai Hotaru walaupun disisi lain ada Saegusa Yuuka, wanita cantik dan anggun yang terang-terangan menaruh hati pada Makoto. Pada Yuuka, ia mengakui bahwa ia sudah menyukai Hotaru sejak pertama kali melihatnya di atap gedung sedang menyemangati diri sendiri. Tetapi karena kesalah pahaman, ia sering tidak yakin pada perasaan Hotaru. Karena dorongan dan pertolongan Bucho, akhirnya mereka bisa berpacaran. Makoto pun mengajak Hotaru untuk tinggal bersama karena ia cemburu begitu mengetahui Hotaru tinggal dengan Bucho.

Sejak kepergian Hotaru, Bucho mulai merasa kehilangan. Hal ini tidak luput dari perhatian Futatsugi Shouji, teman karib Bucho. Ia tahu Hotaru lah yang membuat Bucho mampu melewati perceraian dengan isterinya. Dan Futatsugi sendiri sebenarnya menaruh harapan bahwa Hotaru bisa menjadi orang yang mengembalikan cinta di hati Bucho. Tetapi Bucho menolak menyatakan perasaannya karena tahu perjuangan Hotaru begitu besar untuk mendapatkan Makoto.

Disisi lain, tinggal bersama dengan orang yang sudah lama diidam-idamkannya ternyata tidak sama seperti yang Hotaru bayangkan. Ia selalu merindukan Bucho dan serambi tempat mereka selalu menghabiskan waktu bersama. Dan walaupun Makoto menerima ia apa adanya, tetap saja Hotaru tidak bisa merasa nyaman, tidak seperti ketika bersama Bucho dimana ia bisa menjadi diri sendiri. Pada akhirnya Makoto yang menyerah dan memutuskan untuk mengakhiri hubungannya dengan Hotaru. Karena ia tahu pada dasarnya Hotaru hanya mencintai Bucho.


Ini merupakan salah satu dorama yang paling aku suka, yang pernah aku tonton selama ini. Lucu, tapi gak lebay. Tetap romantis tapi gak cengeng. Ceritanya mengalir, gak membosankan. Dari awal sampai akhir alurnya tetap terjaga. Ayase Haruka dan Fujiki Naohito sangat pas memerankan karakter Hotaru dan Bucho. Chemistry di antara keduanya dapet banget.

Banyak kelakuan-kelakuan konyol Hotaru yang bikin ngakak. Yang paling kocak ketika dia mau kencan dengan Makoto, dengan semangat bilang “deeto... deeto... deeto...” sambil jejingkrakan. Eh, pas di ajak ngobrol sama orang proyek ngomongin bir dia jadi lupa dan bilang “biiru... biiru... biiru...” dan malah keterusan lupa gak jadi kencan, malah minum bir. Wakakak...

Pokoknya, ini dorama recommended banget deh... *dua jempol*

 


Judul : Hotaru no Hikari (Glow of Fireflies)
Pemeran : Ayase Haruka, Fujiki Naohito, Kuninaka Ryoko, Kato Kazuki, Takeda Shinji, Itaya Yuka, Yasuda Ken
Genre : Romance, Comedy
Eposodes : 10
Rilis : 11 Juli 2007 – 12 September 2007 (NTV)

Data di ambil dari http://wiki.d-addict.com/Hotaru_no_Hikari

0 komentar: